kaya dengan ibadah


KAYA DENGAN MOTIVASI IBADAH

Islam mengajarkan agar umatnya untuk hidup terbebas dari kemiskinan, sebagaimana do’a Rasulullah :
Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kefakiran/miskin dan kekafiran”
[Hadits Shahih atas syarat Bukhari, dikeluarkan oleh Imam Hakim (1/530) dan Imam Ibnu Hibban (no. 2446).
Dalam praktek peribadatan, sesungguhnya sangat banyak kita ditemui perintah-perintah yang pada hakekatnya, memberi motivasi untuk hidup berkecukupan, di antaranya :
  1. Di dalam bacaan Shalat duduk diantara dua sujud, kita selalu memohon untuk diberikan kelapangan rezeki.
    RABBIGHFIRLI WARHAMNI WAJBURNI WARFA’KNI WARZUQNI WAHDINI WA’AFINI WA’FU ‘ANNI
    artinya:
    Ya Tuhanku ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah aku, angkatlah darjatku, berilah aku rezeki, pimpinlah aku, sehatkanlah aku dan maafkanlah aku.
  2. Hidup berumah tangga, adalah salah satu cara memperoleh karunia ALLAH serta memberi motivasi kita untuk hidup layak, dimana memberi nafkah untuk keluarga bernilai Shadaqah
  3. Shalat Tahajud, sarana menggapai kebaikan dunia dan akhirat.
  4. Shalat Dhuha, adalah bentuk peribadatan bernilai sedekah, serta Kunci mendapatkan Rezeki
  5. Mencegah orang lain berbuat mungkar, terkadang juga memerlukan dana yang cukup besar, namun balasannya adalah akan memperoleh rahmat dari ALLAH.
  6. Pembebasan Hutang, tentu diperlukan harta yang cukup. Dan keutamaan seorang yang membebaskan hutang saudaranya, akan mendapat kemudahan dari ALLAH di hari akhir
    Råsulullåh shållallåhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    Barang siapa yang melapangkan suatu kesusahan seorang mukmin di dunia, niscaya Allah akan melonggarkan satu kesusahannya di akhirat.
  7. Menuntut Ilmu dengan tujuan agar memberi kebaikan kepada orang lain, tentu memerlukan dana yang besar, namun balasannya setara dengan sedekah Jariyah.
  8. Kita diperintahkan untuk meninggalkan ahli waris dalam keadaan cukup.
    Rasulullah bersabda :
    Sesungguhnya engkau tinggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya (cukup) lebih baik dari pada engkau tinggalkan mereka hidup melarat/miskin yang menadahkan tangan-tangan mereka kepada manusia (meminta-minta)”.[Hadits Riwayat Bukhari 3/186 dan Muslim 5/71 dll]
  9. Menghidupi Karyawan yang bekerja kepada kita, tentu memerlukan biaya yang cukup besar, dan akan bernilai sedekah bagi kita.
  10. Membantu orang yang berjuang di jalan ALLAH, diperlukan dana yang tidak sedikit, namun balasannya juga sangat luar biasa.
  11. Pembagunan Masjid, terkadang memerlukan dana yang sangat besar, dan balasannya juga sangat hebat
    Rasulullah bersabda:
    Barangsiapa membangun masjid –karena mengharap wajah Allah- maka Allah akan membangunkan untuknya yang semisalnya di dalam syurga.” Dan dalam riwayat Muslim disebutkan dengan lafal: “rumah di dalam syurga.”
    (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
  12. Memberi makanan berbuka puasa
  13. Menjadi juru dakwah, diperlukan dana operasional yang lumayan besar
  14. Pelindung bagi anak Yatim
  15. Bersedekah adalah mengundang rezeki
    Rasulullah saw bersabda:
    Tidak akan berkurang rezeki orang yang bersedekah, kecuali bertambah, bertambah, bertambah.”(HR. Al Tirmidzi)
  16. Infaq menghindari diri dari kebinasaan
  17. Zakat adalah sebagai pembersih
  18. Ber-Qurban tentu diperlukan dana yang tidak sedikit, namun balasannya sangat besar
  19. Haji dan Umroh adalah ibadah dengan dana yang lumayan besar, dan menjadi sarana terkabulnya do’a,dimana balasan bagi Haji yang Mabrur, adalah Surga
Teladan Sahabat
Para sahabat, yang dikenal sebagai MILYADER,antara lain :
1. Utsman bin Affan ra.
Saat Perang Tabuk, beliau menyumbang 300 ekor unta, setara dengan nilai Rp. 3 Milyar, serta dana sebesar 1.000 Dinar Emas, yang setara dengan Rp. 2,37 Milyar. Ubaidullah bin Utbah memberitakan, ketika terbunuh, Utsman ra. masih mempunyai harta yang disimpan penjaga gudangnya, yaitu: 30.500.000 dirham (setara dengan Rp. 2,05875 Trilyun) dan 100.000 dinar (setara dengan Rp. 237 Milyar).
2. Abdurrahman bin Auf ra.
Ketika menjelang Perang Tabuk, Abdurrahman bin Auf mempelopori dengan menyumbang dana sebesar 200 Uqiyah Emas atau setara dengan Rp. 3,5 Milyar. Menjelang wafatnya, beliau mewasiatkan 50.000 dinar untuk infaq fi Sabilillah, atau setara dengan nilai Rp. 118,5 Milyar. Dari Ayyub (As-Sakhtiyani) dari Muhammad (bin Sirin), memberitakan ketika Abdurrahman bin Auf ra. wafat, beliau meninggalkan 4 istri. Seorang istri mendapatkan warisan sebesar 30.000 dinar emas. Hal ini berarti keseluruhan istri-nya memperoleh 120.000 dinar emas, yang merupakan 1/8 dari seluruh warisan.
Dengan demikian total warisan yang ditinggalkan oleh Abdurrahman bin Auf ra, adalah sebesar 960.000 dinar emas, atau jika di-nilai dengan nilai sekarang setara dengan Rp. 2,2752 Trilyun.

No comments:

Post a Comment